=========================================================
Proyek kali ini kembali dengan format join bersama fantranslation teman yang dikenal lewat proyek-proyeknya yang bergenre game... Dan kembali pula ane berperan menjadi editornya untuk proyek kerja sama ini... Oke, langsung ke catatan terjemahan saja ya...
Judul prolog, 大後悔時代 (Dai Koukai Jidai) adalah pelesetan dari sebuah MMORPG bertema pelayaran yang berjudul 大航海時代 (Daikoukaijidai), yang secara literal berarti 'era pelayaran akbar', di mana 後悔 (koukai) atau pelayaran di sini diganti menjadi 航海 (koukai) atau penyesalan pada judul prolog...
Untuk sisanya ane memakai pelokalan istilah yang ada di Indonesia...
Seri ini bisa kalian baca lebih cepat satu hari di I-Fun Novel...
Judul prolog, 大後悔時代 (Dai Koukai Jidai) adalah pelesetan dari sebuah MMORPG bertema pelayaran yang berjudul 大航海時代 (Daikoukaijidai), yang secara literal berarti 'era pelayaran akbar', di mana 後悔 (koukai) atau pelayaran di sini diganti menjadi 航海 (koukai) atau penyesalan pada judul prolog...
Untuk sisanya ane memakai pelokalan istilah yang ada di Indonesia...
Seri ini bisa kalian baca lebih cepat satu hari di I-Fun Novel...
Selamat menikmati...
=========================================================
◆ Rusian: Menikahlah denganku!
◆ Nekohime: Me-meong?
Sambil berlutut,
pria berambut pirang dengan pedang raksasa di punggungnya mengulurkan tangan ke
arah seorang gadis bertelinga kucing.
Adegan yang
ditampilkan dalam grafis 3D yang halus itu sungguh khidmat, suci, dan sakral,
memiliki keindahan yang bisa ditemukan dalam sebuah karya seni— atau begitulah
yang kupikirkan saat itu.
"Akhirnya.
Akhirnya aku benar-benar mengatakannya ...."
Sambil melihat
obrolan milikku yang terpampang pada layar, kukepalkan erat kedua tanganku yang
gemetar.
Ada sebuah game berjudul
Legendary Age, disingkat, LA.
Sebuah MMORPG — gim
permainan peran multipemain massal daring — yang khusus untuk perangkat
komputer — satu di antara banyaknya gim serupa di mana bermacam orang terhubung
ke satu dunia maya sekaligus bermain peran di saat yang sama. Baru satu tahun
sejak LA dirilis, namun elemen aksi dan grafis manisnya sudah menarik cukup
banyak pemain — membuatnya menjadi penantang di ranah gim sejenis.
Setelah memulai
pengalaman gim daring-ku lewat gim ini, aku benar-benar terhubung dengan
kesenangan unik yang dihadirkan oleh orang-orang sungguhan di sekitarku, dan
tidak seperti gim luring di mana hanya memiliki NPC — karakter bukan pemain.
Aku terus memainkannya sejak perilisan sampai-sampai muncul di pemikiranku jika
tidur itu membuang-buang waktu.
Dan pembaharuan
besar datang ke LA untuk merayakan ulang tahun pertamanya.
Fitur utama baru,
yakni "Sistem Pernikahan".
Melamar karakter
pemain dari gender berbeda dan kita bisa mengadakan upacara pernikahan jika
diterima. Dan rupanya pasangan tersebut akan diperlakukan sebagai suami istri
setelah menikah, mendapat berbagai bonus seperti bonus statistik ketika sedang
bersama dan kemampuan untuk saling mengetahui lokasi masing-masing.
◆ Nekohime: Menikah .... Maksudmu,
denganku, meong♪?
◆ Rusian: Ya, terimalah, Nekohime-san!
Di hari pertama
sistem itu diterapkan.
Dia merupakan gadis
tercantik sekaligus termanis dalam guild
tempatku bernaung, ditambah, dia juga perhatian pada rekannya lain. Belum lagi
seleranya yang bagus dalam hal mode termasuk kepintarannya. Selain itu, dia
cukup hebat sebagai seorang pemain, namun yang terpenting, embel-embel
"meong♪" di setiap akhir ucapannya itu benar-benar
menjadikannya sosok wanita ideal. Aku pun melamar sang idola guild, baik dalam nama maupun kenyataan
— Nekohime-san.
Segera setelah sesi
pemeliharaan sistem di hari diadakannya pembaharuan, aku langsung melamar
Nekohime-san di tempat, tepat di saat kami kebetulan masuk ke dalam gim secara
bersamaan. Sebelum ada orang lain, tanpa adanya saingan di sini. Ini waktu
sempurna yang tidak akan pernah datang lagi.
◆ Nekohime:
Meong, kenapa aku? Ini bukan lelucon, 'kan, meong? Kamu serius, serius
menanyakanku, meong?
◆ Rusian:
Aku serius! Aku suka padamu!
"Ayolah,
kumohon ...!"
Nekohime-san dan
aku akan hidup bahagia selamanya sebagai pasangan jika dia setuju.
Aku bisa bermain
game sambil memonopoli cinta dari seorang bidadari yang disayangi oleh semua
orang, Nekohime-san— ah, impian yang sangat didambakan.
Lamaran ini mungkin
saja ditolak. Tentu saja, aku tidak sepenuhnya percaya diri.
Tapi aku yakin
Nekohime-san lebih dekat denganku dibanding orang lain dan aku selalu
memikirkan dirinya hingga tidak dapat menahan diri lagi.
Aku tidak akan
dendam jika memang nantinya ditolak. Aku telah bertekad. Aku menyatakannya
dengan penuh kesiapan terhadap konsekuensinya.
Jadi—
◆ Nekohime:
Ah, maaf. Aku seorang pria di duta.
"...
hah?"
Mulutku menganga di
depan monitor saat kata-kata itu ditampilkan.
Pria .... Seorang
pria?
Bidadariku, Nekohime-san?
Eh, apa maksudnya?
Apa itu lelucon?
Oh, begitu, rupanya
itu lelucon.
Hahaha, kamu ini
seperti imp saja, Nekohime-san.
◆ Rusian: Su-sudahlah, Nekohime-san,
leluconmu buruk.
◆ Nekohime: Tidak, ini serius.
Jawaban tersebut
menyambutku bersamaan dengan kata-kata yang kuketik dengan jari-jari gemetar —
dipenuhi ucapan yang terasa amat dingin hingga tidak mampu kupercaya jika itu
berasal dari Nekohime-san.
◆ Nekohime: Maaf, tapi sungguh, aku
seorang pria. Yah, pria dewasa. Aku mulai
bermain sebagai seorang gadis tanpa ada niat khusus, dan membuatnya terlihat
cukup kentara, tapi tidak pernah kusangka akan mendapat lamaran yang serius.
Maaf soal itu.
◆ Rusian:
Ka-kamu bicara apa ....
Aku mencoba
menyangkalnya, tapi tidak ada kata yang terpikirkan sewaktu menerima obrolan
dari Nekohime-san yang juga tidak seperti dirinya.
◆ Nekohime: Tidak, sungguh, aku minta
maaf, itu jujur.
◆ Rusian: Ka-kamu benar-benar seorang
pria?
◆ Nekohime: Ya, pria tulen di duta.
◆ Rusian:
Seorang pria dewasa?
◆ Nekohime: Ya, benar, pria dewasa di
duta.
"Ti-tidak
mungkin ...."
Bahuku terturun
bersamaan dengan diriku yang jatuh dalam keputusasaan.
Nekohime-san,
seseorang yang kusukai untuk pertama kali, ternyata adalah seorang pria —
tepatnya seorang pria dewasa — bagaimana mungkin hal sekonyol itu bisa terjadi?
Tidak, itu
mustahil.
Mustahil jika itu
sebuah kebenaran. Pasti.
Begitu rupanya.
Nekohime-san tidak mau menikah denganku, jadi dia berbohong untuk menolak tanpa
harus menyakitiku. Itu mungkin saja bagi gadis sebaik dia—
◆ Nekohime: Lagi pula, bukankah itu sudah
sangat jelas? Seorang gadis sungguhan tidak akan pernah memakai embel-embel meong♪, 'kan?
"Wu-wu-Wuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!"
Teriakku putus asa
dibarengi hantaman tanganku pada kibor.
◆ Rusian: Kuawsedrftgyfujiko-p
"Bajingan,
keparat, berengsek! Dasar palsu! Beraninya kamu mengkhianatiku?!"
Barangkali karena
reaksi dari penekanan tombolku yang acak dan tidak masuk akal, program LA
terhenti secara paksa. Tanpa sadar, linangan air mata mengalir seiring kibor
yang dihantam berulang kali.
"Sial, sial!
Tidak akan, tidak akan lagi ...!"
Beberapa tombolnya
terpisah dan melambung ke udara ketika aku menghantam keras kiborku hingga
membuat suara bising.
"Tidak akan
pernah lagi aku memercayai seorang gadis di dalam gim dariiiiing!"
††† ††† †††
Aku masih tidak
mampu berkata-kata setiap kali memikirkan hal tersebut. Sungguh kenangan yang
mengerikan.
◆ Rusian: —dan seperti itulah kejadiannya.
◆ Ako: Sungguh? Rupanya begitu. Ternyata
memang ada banyak orang yang seperti itu. Bisa-bisanya ada orang yang mau menjadi karakter perempuan dalam sebuah gim?
◆ Rusian: Saat itu aku masih seorang
pemula ....
Simpulku setelah
menceritakan kisah panjangku.
Inti pembahasan ini
harusnya tersampaikan pada gadis di hadapan— tidak, tepatnya, karakter gadis di
depan mataku ini.
◆ Rusian: Dan memang begitulah adanya.
◆ Ako: Baiklah! Dengarkan permintaanku!
Menikahlah denganku!
◆ Rusian: Apa kamu tadi mendengarkan
ceritaku?!
◆ Ako : Aku justru ingin menikahimu
setelah mendengarkannya!
◆ Rusian: Kenapa jadi mengarah ke sana?!
◆ Ako: Lebih jelasnya, kamu akan lebih
senang setelah menikahiku!
◆ Rusian: Entah dari mana kepercayaan diri
itu, tapi tetap saja, aku bilang tidak!
◆ Ako: Jadi kapan sebaiknya kita menikah?
—oh, tentu saja sekarang!
◆ Rusian: Jangan mengabaikanku! Dengar,
oi!
0 tanggapan:
Posting Komentar